Saturday 22 September 2012

Daur ulang Kerang, Rezeki Melimpah

Salah satu komoditas laut yang memiliki potensi bisnis cukup tinggi adalah kerang. Selain dagingnya banyak dinikmati penggemar seafood (makanan laut), cangkang kerang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku utama pembuatan aneka kerajinan yang sangat cantik. Seorang lelaki asli Jepara yang bernama Mulyadi (36) berinisiatif memanfaatkan limbah kerang yang cukup melimpah di daerah asalnya, menjadi berbagai macam kerajinan daur ulang yang sangat menarik. Seperti lampion lampu, meja, kursi, dan produk furnitur lainnya yang memiliki nilai jual cukup tinggi.


Ide memulai bisnis kerajinan furnitur dari limbah kerang ini ditemukan Mulyadi ketika Ia melihat banyak cangkang kerang jenis simping berserakan di Pantai Kartini, Jepara. Sebagai seorang pelaku bisnis furnitur dari kayu, Mulyadi pun tertantang untuk mencoba menggunakan limbah kerang sebagai bahan alternatif pengganti kayu yang persediannya semakin terbatas. Inovasi baru ini kemudian mulai dijalankan Mulyadi di bengkel kerjanya yang berada di daerah Cirebon, dengan mempekerjakan kurang lebih 20 karyawan. Kreativitas dan inovasi yang dikembangkan Mulyadi pun tidak sia-sia, kini produk buatannya berhasil menempus pasar mancanegara dengan mengusung nama “Antika Lightings”. Sasaran ekspor Mulyadi meliputi Malaysia, Inggris, Spanyol, Australia, dan Amerika Serikat.


Berbekal uang sebesar Rp 10 juta yang didapat dari tabungan pribadinya, bapak empat putra ini mulai mencari berbagai macam jenis cangkang kerang yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku produksinya. Ia bekerjasama dengan pemasok dari Lampung dan Jawa Timur untuk mendapatkan kulit kerang berwarna (jenis teratai atau putri salju) serta kulit kerang bulat biasa yang disebut dengan kerang simping atau jrebeng. Setiap bulannya Mulyadi menghabiskan limbah kerang sebanyak 70 kg untuk memproduksi berbagai kerajinan yang sedang trend saat ini, seperti meja, kursi dan aneka lampu bergaya minimalis.



Bahkan sekarang ini Mulyadi telah mengembangkan produk daur ulang limbah kerang menjadi sepuluh macam kerajinan yang memiliki harga jual cukup bervariasi. Misalnya saja untuk satu set meja dan kursi, Mulyadi mematoknya dengan harga sekitar Rp 10 juta sampai Rp 20 juta. Sedangkan untuk kerajinan lampion atau kap lampu dihargai Rp 1 hingga 2 juta per buahnya. Semua harga dibedakan sesuai dengan tingkat kesulitan produksi, dan jenis kerang yang digunakan.


Proses Produksi Kerajinan Limbah Kerang

Proses pembuatan kerajinan daur ulang limbah kerang tidaklah rumit. Mulyadi memulai proses produksi dengan melakukan sortasi cangkang kerang, yang digunakannya hanya cangkang kerang yang berukuran lebar. Setelah disortasi, biasanya hanya 1/3 bagian saja yang dapat digunakan untuk bahan baku produksi. Selanjutnya cangkang kerang yang lolos sortasi dicuci dan dikeringkan, sebelum akhirnya dimasukan ke dalam oven dan ditambahkan zat kimia tertentu agar cangkang kerang mudah dibentuk dan dipotong.

Setelah proses pengovenan selesai, kemudian cangkang kerang dipotong sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Hasil potongan cangkang kerang kemudian ditempelkan pada media berbahan fiberglass atau logam yang sebelumnya telah dicetak menjadi kap lampu atau bentuk kerajinan lainnya. Tempelkan cangkang kerang tersebut hingga menutupi seluruh cetakan yang ditentukan. Terakhir, lapisi produk kerajinan dengan coating agar produk yang dibuat terlihat mengkilat dan lebih keras.

Semoga info produk untuk pekan ini bermanfaat bagi para pembaca dan pencari usaha. Selamat mencoba dan salam sukses.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...