Saturday 29 September 2012

Lahan Perkebunan Kelapa Sawit rebut hutan tropis


Saat ini banyak yang telah dilakukan dalam rangka pengubahan hutan hujan dengan keanekaragaman hayati milik Asia tersebut menjadi pengolahan kelapa sawit. Organisasi lingkungan hidup telah memperingatkan bahwa dengan memakan makanan yang mengandung minyak kelapa, konsumen Barat secara langsung ikut membantu perusakan habitat orangutan dan ekosistem yang sensitif. 

Jadi, mengapa perkebunan kelapa sawit saat ini luasnya mencapai jutaan hektar mencakup Malaysia, Indonesia, dan Thailand? Kenapa kelapa sawit menjadi buah panen nomor satu, mengalahkan kompetitor terdekatnya, pisang yang rendah hati? 

Jawabannya ada pada produktivitas panenan yang tidak sejalan. Sederhananya, kelapa sawit adalah bibit minyak yang paling produktif di dunia. Satu hektar kelapa sawit dapat menghasilkan 5.000 kg minyak mentah, atau hampir 6.000 liter minyak mentah menurut data dari JourneytoForever. Sebagai pembanding, kedelai dan jagung - hasil yang kerap digembar-gemborkan sebagai sumber bahan bakan biologis yang unggul - hanya menghasilkan sekitar 446 dan 172 liter per hektar. 


Selain biofuel, kelapa sawit juga dipakaikan untuk beribu-ribu kegunaan lain dari bahan-bahan makanan ke pelumas mesin hingga dasar kosmetik. Kelapa sawit telah menjadi produk agrikultur yang sangat penting untuk negara-negara tropis di seluruh dunia, terutama saat harga minyak mentah mencapai 70 USD per barrel. Sebagai contohnya, Indonesia saat ini merupakan negara penghasil minyak kelapa terbesar kedua di dunia, perkebunanan kelapa sawitnya mencakup 5,3 juta hektar di tahun 2004, menurut laporan dari Friends of the Earth-Netherlands. 

Perkebunan ini telah menghasilkan 11,4 juta ton kubik minyak kelapa mentah dengan nilai ekspor sebesar 4,43 milyar USD dan mendatangkan (secara resmi) 42,4 juta USD ke dalam kas negara. Karenanya, nilai dari minyak kelapa terus meningkat. Harganya saat ini mencapai lebih dari 400 USD per ton kubik, atau sekitar 54 USD per barrel - cukup kompetitif bila dibandingkan dengan petroleum. 

Walaupun kelapa sawit cukup sukses di Asia, namun sebenarnya ini bukan tanaman asli bagi kawasan tersebut. Kelapa sawit Afrika (Elaeis guineensis) berasal dari kawasan tropis Afrika, tersebar di hutan hujan Sierra Leone hingga Kongo, Republik Demokratis Kongo. Spesiesnya dikenalkan pada Malaysia pada awal abad ke-20 dan pertama kali ditanam untuk tujuan komersial pada tahun 1917. 

Saat ini hampir separuh dari lahan yang telah diolah dan ditanami di Malaysia merupakan lahan kelapa sawit, dan negara tersebut telah menjadi produsen dan eksportir kelapa sawit terbesar, walau Indonesia dengan cepat telah menunjukkan dirinya. Kedua negara, Indonesia dan Malaysia, mengekspor produk-produk tersebut dalam jumlah besar ke Cina: ekspor Malaysia sendiri ke negara tersebut diperkirakan akan meningkat lebih dari 20 persen dari 2,9 juta ton kubik di tahun 2005 hingga lebih dari 3,2 juta ton kubik di tahun 2006, merepresentasikan hampir 1 persen dari keseluruhan nilai ekspor Malaysia. 

Minyak kelapa berasal dari buah tumbuhan tersebut, yang satu tandannya bisa mempunyai berat sekitar 40-50 kg. Seratus kilogram dari bibit minyak ini bisa menghasilkan sekitar 20 kg minyak. Tandan buah ini biasa dipanen dengan menggunakan tangan, pekerjaan yang sulit di daerah iklim tropis dimana kelapa sawit tumbuh dengan subur. Di Malaysia, kebanyakan dari pekerjaan ini dilakukan oleh tenaga kerja dari luar, kebanyakan dari Indonesia. Walau kelapa sawit dapat hidup lebih lama dari 150 tahun dan tumbuh hingga 80 kaki di alam bebas, kelapa sawit yang ditanam ini biasanya ditebang atau diracun setelah berusia 25 tahun saat tingginya telah mencapai 30 kaki. Bila lebih tinggi dari 30 kaki, maka memanen buahnya akan menimbulkan kesulitan tersendiri. 

Minyak kelapa digunakan sebagai salah satu bahan mentah dari produksi biodiesel, bahan bakar yang berasal dari minyak sayur atau lemak hewani. Pada umumnya, biodiesel ini bisa diturunkan tingkatannya dan, saat terbakar, memiliki emisi yang lebih sedikit dibandingkan dengan bahan bakar petroleum tradisional. Biasanya, biofeul ini dicampur dengan bahan bakar petroleum tradisional, walau memungkinkan pula untuk menjalankan mesin diesel hanya dengan menggunakan biodieasel, yang menjadikannya menjanjikan sebagai sumber energi alternatif pengganti bahan bakar fosil. 

Para enviromentalis umumnya mendukung biofeuls ini karena rendahnya polusi yang mereka munculkan, sementara yang lain menyetujui ide untuk mengurangi ketergantungan akan minyak di Timur Tengah karena banyak tumbuhan biodiesel dapat ditanam di kawasan lain atau bahkan diproduksi sendiri. Dengan ide ini di dalam pikiran mereka, para pembuat kebijakan dari Asia hingga Eropa telah menunjukkan ketertarikan dan memberikan dorongan untuk mempromosikan dan menggunakan biofuel tersebut. 

Jadi, kenapa penanaman kelapa sawit menuai perhatian? Untuk para environmentalis, permasalahan utama dengan minyak kelapa sebagai biodiesel terletak pada bagaimana tanaman tersebut diolah. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak area hutan alami yang dibuka di seantero Asia untuk perkebunan kelapa sawit. Perubahan ini telah menurunkan keanekaragaman hayati, meningkatkan kerentanan pada bahaya kebakaran, dan berdampak pada ketergantungan masyarakat sekitar akan produk dan jasa yang telah disediakan oleh ekosistem hutan. 

Selain hilangnya ekosistem hutan, produksi minyak kelapa, seperti yang sedang dipraktekkan saat ini, dapat menyebabkan kerusakan yang cukup parah bagi lingkungan hidup. Di tahun 2001, produksi Malaysia sebanyak 7 juta ton minyak kelapa mentah menghasilkan hingga 9,9 juta ton limbah minyak padat, fiber kelapa, dan batok, serta 10 juta ton limbah yang merusak dari minyak kelapa, yaitu campuran polusi dari batok yang hancur, air, dan residu lemak, yang mempunyai dampak negatif pada ekosistem akuatik.


Lebih jauh lagi, penggunaan pestisida, herbisida, dan pupuk berbasis petroleum secara bebas membuat yakin bahwa kebanyakan pengolahan minyak kelapa tak hanya menyebabkan polusi pada tingkat lokal, namun juga berkontribusi pada emisi gas rumah kaca. Melihat Malaysia merupakan salah satu dari produser yang paling efisien, produksi di daerah lain mungkin lebih berpolusi. Perkebunan di Indonesia sangat merusak karenanya setelah 25 tahun masa panen, lahan kelapa sawit kebanyakan ditinggalkan dan menjadi semak belukar. Tanah mungkin akan kehabisan nutrisi, terutama pada lingkungan yang mengandung asam, sehingga beberapa tanaman mungkin tumbuh, menjadikan wilayah tersebut tanpa vegetasi selain rumput-rumput liar yang akan mudah sekali terbakar. 

Karena alasan ini, komunitas ilmuwan sangat prihatin dengan munculnya proposal dari pemerintah Indonesia untuk mengubah kawasan terpencil dan hutan hujan dengan keanekaragaman hayati di Borneo menjadi perkebunan kelapa sawit. Usulan kawasan monokultur yang sangat luas ini dapat mengancam musnahnya keanekaragaman hayati legendaris kawasan tersebut - menurut WWF sebanyak 361 spesies hewan telah ditemukan di pulau tersebut dalam satu dekade lalu - sekaligus menelantarkan penduduk lokal, termasuk suku Dayak, penduduk asli hutan yang terkenal akan keahlian berburu dan melacaknya. 


Rencana ambisius: Menurut laporan Friend of Earth, di pertengahan 1990an Indonesia telah menyiapkan 9,13 juta hektar untuk ditanami kelapa sawit. Di tahun 2004, hanya sekitar 58 persen dari area ini yang benar-benar ditanami, walau area hutan hujan alami yang luas telah terlanjur dibuka demi produksi kelapa sawit. Contohnya, dalam makalah milik Lesley Potter dari Australian National University, walau hanya 303.000 hektar dari 2 juta hektar lahan di Kalimantan Timur yang disiapkan untuk pengembangan kelapa sawit telah ditanami, namun sekitar 3,1 juta hektar hutan telah dibuka dengan kedok pembangunan perkebunan. 

Indonesia telah mengumumkan rencananya untuk melipatgandakan produksi minyak kelapa mentahnya pada tahun 2025, suatu target yang akan membutuhkan 2 kali lipat peningkatan di hasilnya - sesuatu yang sangat mungkin melihat dari keberhasilan negara tetangganya Malaisya - atau justru memperluas daerah yang akan ditanami kelapa sawit. Laporan tersebut menyebutkan bahwa Indonesia sepertinya akan menggunakan kedua pilihan yang ada. Sesuai usulan investasi tahun 2005, yang dibuat oleh Perusahaan Perkebunan Negara PT Perkebunan Nusantara (PTPN), Indonesia akan mengembangkan sekitar 1,8 juta hektar di kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia, dimana kebanyakan sisa hutan yang lengkap masih ada. 

Apa yang akan terjadi bila seluruh hutan tersebut dilenyapkan? Hutan di Borneo adalah jantung di dunia. jika memang rencana itu direalisasikan, jutaan hektar hutan di Borneo akan di luluh lantahkan. kita kehilangan pemasok oksigen, penahan air, rumah bagi fauna flora, dan itu dikarenakana hanya untuk tujuan ekonomi? Apakah kelangsungan hidup kita dipertaruhkan hanya untuk rupiah yang mengalir dikantong pemerintah? Apakah nyawa kita sudah tak berharga lagi? Semoga saja rencana itu dibatalkan :D





Friday 28 September 2012

Kebakaran Hutan di Indonesia salah siapa?



Indoneisa terbakar lagi. Asap dari api yang dinyalakan untuk membuka lahan di Kalimantan Selatan (Borneo) dan Sumatera menyebabkan tingkat polusi di Singapura, Kuala Lumpur, dan Bangkok meningkat, menyebabkan munculnya masalah kesehatan yang berkaitan dengan asap, kecelakaan lalu lintas, dan biaya ekonomi yang menyertainya. Negara-negara tetangga pun kembali menuntut adanya tindakan namun pada akhirnya tetap saja kebakaran akan berlangsung hingga datangnya musim hujan. 


Kebakaran ini - dan asap yang mencekik - telah menjadi peristiwa tahunan di Indonesia. Beberapa tahun lebih buruk dari tahun-tahun yang lain - terutama saat kondisi el Nino yang kering mengubah hutan kawasan ini menjadi sangat mudah terbakar - tapi keseluruhan trend ini tidaklah baik. Kenapa bencana kebakaran ini terus saja terjadi? 

Kesalahan seharusnya ditimpakan pertama kali pada pemerintah Indonesia atas kegagalan sistematis untuk menggalakkan hukum yang didesain untuk mengurangi tingkat penggundulan hutan yang mengejutkan di negara ini. Sejak 1990, angka-angka resmi telah menunjukkan bahwa Indonesia telah kehilangan seperempat dari keseluruhan luas hutannya. Berkurangnya hutan-hutan primer itu menjadi lebih buruk: hampir 31 persen dari hutan tua kepulauan ini telah jatuh ke tangan penambang dan pengembang lahan pada periode yang sama. Bahkan, tingkat penggundulan hutan ini tidak melambat. Berkurangnya hutan dalam satu tahun telah meningkat hingga 19 persen sejak akhir 1990an, sementara setiap tahunnya berkurangnya hutan primer telah meluas hingga 26 persen. Statistik ini seharusnya menjadi sesuatu yang memalukan bagi Indonesia dan bukti ketidakmampuan pemerintah mengatasi berkurangnya hutan dan ketidakmampuan dalam menanggulangi kroni dan korupsi. 



Berkurangnya hutan di Indonesia


Penyebab langsung berkurangnya hutan di Indonesia tidaklah kompleks. Kebanyakan penggundulan hutan adalah akibat dari penebangan hutan dan pengubahan hutan menjadi pertanian. Saat ini Indonesia menjadi eksportir kayu tropis terbesar di dunia - suatu komoditas yang menghasilkan hingga 5 milyar USD tiap tahunnya - dan produsen minyak kelapa terbesar kedua, salah satu dari minyak sayur paling produktif di dunia, digunakan di apa pun mulai dari biskuit hingga biofuel. 


Penebangan kayu secara legal berdampak pada 700.000-850.000 hektar hutan setiap tahunnya di Indonesia, namun penebangan hutan ilegal yang telah menyebar meningkatkan secara drastis keseluruhan daerah yang ditebang hingga 1,2-1,4 juta hektar, dan mungkin lebih tinggi - di tahun 2004, Menteri Lingkungan Hidup Nabiel Makarim mengatakan bahwa 75 persen dari penebangan hutan di Indonesia ilegal. Meskipun ada larangan resmi untuk mengekspor kayu dari Indonesia, kayu tersebut biasanya diselundupkan ke Malaysia, Singapura, dan negara-negara Asia lain. Dari beberapa perkiraan, Indonesia kehilangan pemasukan sekitar 1 milyar dollar pertahun dari pajak akibat perdagangan gelap ini. Penambangan ilegal ini juga merugikan bisnis kayu yang resmi dengan mengurangi suplai kayu yang bisa diproses, serta menurunkan harga internasional untuk kayu dan produk kayu. 

Penebangan hutan di Indonesia telah membuka beberapa daerah yang paling terpencil, dan terlarang, di dunia pada pembangunan. Setelah berhasil menebangi banyak hutan di daerah yang tidak terlalu terpencil, perusahaan-perusahaan kayu ini lantas memperluas praktek mereka ke pulau Kalimantan dan Irian Jaya, dimana beberapa tahun terakhir ini banyak petak-petak hutan telah dihabisi. Sebagai contoh, lebih dari 20 persen ijin penebangan di Indonesia berada di Papua, naik dari 7 persen di tahun 1990an. 

Selain penebangan, pengubahan hutan untuk pertanian ukuran besar, terutama perkebunan kelapa sawit, telah menjadi kontributor penting bagi berkurangnya hutan di Indonesia. Kawasan kelapa sawit meluas dari 600.000 hektar di tahun 1985 menjadi lebih dari 5,3 juta hektar di tahun 2004. Pemerintah berharap kondisi ini akan berlipat ganda dalam waktu satu dekade dan, melalui program transmigrasi, telah mendorong para petani untuk mengubah lahan hutan liar menjadi perkebunan. Karena cara termurah dan tercepat untuk membuka lahan perkebunan adalah dengan membakar, upaya ini justru memperburuk kondisi: setiap tahun ratusan dari ribuan hektar are berubah menjadi asap saat pengembang dan agrikulturalis membakar kawasan pedalaman sebelum musim hujan datang di bulan Oktober atau November. 


 Kegagalan pemerintah
Walau Indonesia memiliki hukum untuk melindungi hutan dan membatasi pembakaran pertanian, mereka diterapkan dengan sangat buruk. Manajemen hutan di Indonesia telah lama dijangkiti oleh korupsi. Petugas pemerintahan yang dibayar rendah dikombinasikan dengan lazimnya usahawan tanpa reputasi baik dan politisi licik, ini berarti larangan penebangan hutan liar yang tak dijalankan, penjualan spesies terancam yang terlupakan, peraturan lingkungan hidup yang tak dipedulikan, taman nasional yang dijadikan lahan penebangan pohon, serta denda dan hukuman penjara yang tak pernah ditimpakan. Korupsi, dikombinasikan dengan kroniism yang muncul pada masa mantan Presiden Jendral Soeharto (Suharto), telah beberapa kali merusak upaya mengendalikan kebakaran hutan: 1997, negara ini tak dapat menggunakan dana spesial reboisasi non-bujeter mereka untuk melawan kebakaran karena dana tersebut telah dialokasikan untuk proyek mobil yang gagal milik anak diktator tersebut. Saat ini pemerintah masih menolak untuk menghukum mereka yang melanggar hukum yang melarang menggunakan api untuk membuka lahan.
Ini waktunya bagi pemerintah Indonesia untuk mulai serius menangani penggundulan hutan dan kebakaran yang kerap terulang. Komitmen politis adalah kuncinya - tanpanya, sumbangan-sumbangan uang dalam jumlah besar akan terus dihamburkan tanpa menghentikan penebangan hutan ilegal dan berkurangnya hutan.

 Pemerintah sebaiknya meratifikasi Perjanjian ASEAN mengenai Polusi Asap Antar Negara, konvensi yang ditandatangani pada tahun 2002 menindaklanjuti kebakaran hutan tahun 1997-1998. PErjanjuan ini membutuhkan kerjasama multinasional untuk melawan kebakaran di kawasan tersebut. Meratifikasi perjanjian itu akan menjadi sinyal awal komitmen politis terhadap permasalahan yang ada, namun pemerintah kemudian harus melanjutkannya dengan implementasi dan inisiatif 'good governance', seperti menerapkan larangan pembakaran lahan dengan ketat. Tanpa penerapan ini, hukum tak akan ada gunanya. Indonesia tak akan lagi dapat mengabaikan aktifitas kriminal dengan kepentingan kuat. Sebagai contoh, Indonesia perlu untuk menindaklanjuti permintaan Malaysia untuk menuntut perusahaan-perusahaan Malaysia yang terlibat dalam pembakaran hutan di Kalimantan Selatan dan Sumatera. Perusahaan yang terbukti bertanggungjawab atas pembakaran ilegal, tak peduli dimana mereka berada, akan kehilangan ijin usahanya dan petugas-petugasnya di penjara. 

Saat kebakaran berkurang musim dingin ini, Indonesia seharusnya menyelidiki kemungkinan yang ditawarkan oleh pasar karbon yang muncul ini yang dapat memberikan pemasukan bagi negara dengan melindungi hutan dari pengembangan. Inovasi strategis lain - dari sertifikasi agrikultural dan kayu yang komprehensif hingga sponsor oleh pihak swasta untuk konservasi hutan - seharusnya juga tidak dilupakan. 


Kegagalan internasional 
Meski mudah untuk menyalahkan pemerintah Indonesia atas tak adanya tindakan, masyarakat internasional juga telah gagal. Daripada mengkritik Indonesia atas kekurangannya, pemerintah asing seharusnya menjanjikan keahliannya dan memberikan bantuan dalam jumlah besar. Kebakaran hutan Indonesia mempunyai dampak global dengan menghilangkan keanekaragaman hayati dan menyumbangkan gasgas rumah kaca ke atmosfer (kebakaran tahun 1997 melepaskan sekitar 2,67 milyar ton karbon dioksida). Dalam area tertentu, kebakaran ini meracuni udara dan dikaitkan dengan berkurangnya hujan. Dalam kasus dimana masalah Indonesia adalah masalah dunia, masyarakat global seharusnya meningkatkan kesempatan untuk menujukan bencana kebakaran ini dengan sikap yang pintar dan terkoordinasi dengan baik.



source : http://world.mongabay.com/indonesian/pemerintah.html







Wednesday 26 September 2012

10 Negara Penghasil Sampah Terbanyak di Dunia!


Sampah adalah sampah bagi siapa saja. Di negara manapun, persoalan yang satu ini menjadi topik yang perlu segera dicarikan solusinya. Ada yang berhasil membuat terobosan, namun, banyak juga yang tidak. Sampah menjadi dilema. Beriku10 negara yang palingbanyak menghasilkan sampah di dunia :


1. Amerika Serikat
Sekitar 2006, Amerika Serikat menghasilkan sekitar 236 juta ton sampah per tahun. Pada tahun 2007, Amerika Serikat memproduksi 254 juta ton sampah. Mengkhawatirkan, Amerika rata-rata membuang hampir 7 pon sampah setiap hari, menurut PlanetThoughts. AS mengkonsumsi 30 persen sumber daya dunia meskipun yang menghasilkan sampah hanya 5 persen dari populasi dunia. Hal ini juga menghasilkan 30 persen sampah dunia. Hanya dalam setahun, orang Amerika membuang sekitar 26.800.000 ton makanan, 8.550.000 ton furnitur dan perabot, 6.330.000 ton pakaian dan alas kaki, dan beberapa ton limbah lainnya. Makanan, furniture dan perabotan, dan pakaian dan alas kaki adalah yangpaling banyak dibuang. 

2. Rusia
 Rusia, yang tidak terlalu jauh di belakang Amerika Serikat, memproduksi lebih dari 200juta ton sampah setiap tahun. Pada 2000, jumlah limbah yang dihasilkan setiap tahun oleh Rusia diperkirakan sekitar 207,4 ton. Jumlah itu mungkin sekali akan terus bertambah secara signifikan diatas tahun 2000 dan sekarang karena kelas menengah dan masyarakat kapitalis terus tumbuh.

3. Jepang
 Jepang memproduksi sekitar 52.360.000 ton sampah setiap tahun. Meskipun menjadinomor 3 dalam daftar, tingkat daur ulang di Jepang tinggi. 

4. Jerman
 Jerman menghasilkan sekitar 48,84 ton sampah setiap tahun. Tetapi masing-masing warga negara Jerman memproduksi sekitar 1/3 dari jumlah sampah yang dilakukan rata-rata warga negara Amerika Serikat.

5. Inggris Raya
 Di Inggris, jumlah sampah yang dihasilkan bahkan kurang dari di Jerman. Seperti Jerman, warga negara Inggris rata-rata menghasilkan kurang dari 1/3 dari jumlah sampah yang dihasilkan oleh Amerika rata-rata. 60 juta rakyat Kerajaan United memproduksi sekitar 34.850.000 ton sampah setiap tahun.

6. Meksiko
 Meskipun Meksiko memiliki wilayah yang lebih luas dari pada Inggris, Jerman dan Jepang namun sampah yang dihasilkan tidak lebih banyak dari negara-negara tersebut. Meksiko memiliki produksi limbah tahunan sekitar 32.170.000 ton. Alasan yang mungkin mengapa produksi limbah tahunan Meksiko tidak lebih tinggi dari negara-negara dalam daftar sebelumnya karena perekonomian Meksiko tidak memungkinkan untuk mengkonsumsi sampah sebanyak negara-negara kaya.

7. Perancis
 Seperti Meksiko, Perancis juga menghasilkan perkiraan jumlah 32.170.000 ton sampah. Secara keseluruhan, Perancis menganggap daur ulang sampah sebagai hal yang penting.

8. Italia
 Italia memproduksi sekitar 29.740.000 ton sampah per tahun. Sayangnya, ada krisis sampah di daerah Naples yang telah berlangsung selama 15 tahun terakhir. Krisis ini sekarang sedang ditangani, tetapi ini bukanlah tugas yang mudah.

9. Spanyol
 Spanyol memproduksi rata-rata 26.340.000 ton sampah setiap tahun, atau sekitar 1/3 berat sampah yang diproduksi oleh masing-masing Amerika.

10. Turki
Turki memproduksi rata-rata 25.990.000 ton sampah. Ini hanya sekitar setengahnya jumlah sampah yang dihasilkan oleh Jepang.

Monday 24 September 2012

Belajar Mengolah Sampah dari Jepang


Seiring dengan pembangunan infrastruktur, pertumbuhan ekonomi dan ledakan jumlah penduduk ada masalah krusial yang selalu menyertainya, salah satunya adalah masalah sampah. Ini berlaku umum bukan hanya di Indonesia saja. Masalah sampah adalah salah satu masalah besar yang muncul dimana pemecahannya perlu sebuah strategi yang terkoordinir antara individu, keluarga, masyarakat, institusi pemerintah, lembaga penelitian sampai lembaga pendidikan. Masing masing pihak mempunyai peran yang penting didalam proses pengelolaan sampah baik skala kecil maupun skala besar.


Untuk soal sampah, saya pribadi berpendapat kita tidak bisa melulu menyalahkan pemerintah karena secara umum, kesadaran kita sendiri soal pengelolaan sampah masih rendah. Contohnya saja, sering kita lihat orang naik mobil bagus tiba tiba buka jendela terus buang sampah dijalan sembarangan. Ada lagi orang yang membonceng motor sambil merokok tiba tiba saja membuang puntungnya dengan wajah tidak bersalah. Bahkan orang yang hatinya sedang berbunga bunga, yang sedang pacaran dipusat kota juga sering kita temui buang sampah seenaknya. Intinya di negara kita yang namanya buang sampah seenaknya itu mudah sekali kita temui dan pelakunya tidak memandang umur, pendidikan, profesi maupun latar belakang ekonomi.


Masalah sampah adalah masalah yang sangat kompleks. Kalau jumlahnya sedikit misalnya saja 1 karung tentu tidak akan menimbulkan masalah yang berarti. Tapi jika jumlahnya sangat banyak misalnya saja dalam satu kecamatan dalam 1 minggu sampai puluhan ton dengan jenis sampah yang beragam tentu akan menimbulkan masalah yang besar jika tidak tertangani secara baik. Berbagai masalah akan muncul mengiringinya mulai dari masalah lingkungan yang kotor yang tidak enak dipandang, bau menyengat, masalah kesehatan sampai dengan masalah pencemaran atau perusakan lingkungan. Karena permasalahan sampah yang begitu kompleks ini, saya pikir kita tidak perlu sungkan dan gengsi belajar ke negara lain tentang pengelolaan sampah. Jangan ada pemikiran ah cuman mau ngatasi sampah saja harus belajar ke negara lain. Kita buang gengsi itu demi kebaikan lingkungan kita di masa yang akan datang.

Dari hasil penelurusan saya, sejarah pengelolaan sampah di Jepang ternyata sudah sangat panjang. Dimulai dari jaman edo atau edo jidai yaitu sekitar tahun 1600. Saat itu sampah dipisah menjadi sampah yang bisa dipakai lagi dan sampah yang benar benar sampah. Tahun 1990 ketika pertumbuhan ekonomi Jepang mencapai puncaknya, salah satu efek negatifnya sampah di Jepang berlipat lipat jumlahnya. Mulai saat itu diterapkan aturan baru tentang pengelolaan atau pembagian sampah seperti saat ini yaitu sampah bisa dibakar dan tidak bisa dibakar. Didalamnya dirinci lagi menjadi sampah dapur, plastik, botol plastik, kertas, kaleng, kaca, alumunium, baterai, besi sampai sampah campuran yang tidak bisa dibakar.

Sebelum datang ke Jepang 9 tahun yang lalu, saya sudah dengar tentang pengolaan sampah di Jepang. Bahwa buang sampah di Jepang harus dipisah pisah, itu saya tahu dan saya pikir itu masalah sederhana saja. Tapi begitu datang ke Jepang ternyata saya baru sadar bahwa persoalan sampah begitu besar karena jumlahnya yang menggunung serta jenisnya yang begitu banyak. Karena itu persoalan sampah di Jepang diatur sangat ketat mulai dari jadwal buang sampah, jam buang, tempat, warna plastik tempat sampah sampai sanksi bagi yang melanggar. Karena menurut saya, pengelolaan sampah di Jepang masuk kategori baik sekali dan layak ditiru, mungkin saja pengelolaan sampah di Jepang bisa dijadikan bahan pembelajaran buat kita. Tentang poin poin pengelolaan sampah di Jepang akan saya coba bahas satu per satu menurut bahasa dan versi saya.

1. Peran Lembaga Pendidikan Dalam Pengelolaan Sampah


Peran lembaga pendidikan dalam pengelolaan sampah sangat penting sekali. Salah satu fungsi lembaga pendidikan dalam hal pengelolaan sampah adalah menyadarkan generasi muda Jepang tentang etika, bahaya dan efek buruk sampah melalui jalur pendidikan sejak dini. Salah satu hal yang menarik adalah bukan hanya mengajarkan teori belaka tetapi turut aktif terjun langsung dengan cara mengerahkan semua muridnya untuk membersihkan sampah di dalam lingkungan sekolah dan sekitarnya. Program seperti ini dikalangan masyarakat Jepang dikenal dengan istilah gomi zero, gomi artinya sampah dan zero artinya nol jadi bisa diartikan gerakan tidak ada sampah. Bukan hanya dikalangan taman kanak kanak dan sekolah dasar, program gomi zero dikalangan lembaga pendidikan juga dilakukan sampai tingkat universitas dengan cara sama seperti anak anak sekolah dasar, yaitu membersihkan lingkungan dalam kampus dan sekitarnya.

2. Peran Serta Perusahaan

Bagaimana peran perusahaan dalam hal pengelolaan sampah? Ternyata peran perusahaan juga sangat besar baik dalam pengelolaan sampah di dalam perusahaan maupun lingkungan sekitarnya. Sampah di dalam perusahaan diatur sangat ketat dalam proses pemisahannya. Dalam kondisi tertentu misalnya menyangkut sampah jenis khusus perusahaan menggandeng perusahaan pengelola sampah secara khusus. Perusahaan juga tidak ketinggalan berperan serta dalam pemeliharaan lingkungan melalui program gomi zero secara berkala. Kalau sudah ada program gomi zero, semua karyawan ikut tidak terkecuali. Jadi tidak heran jika kita lihat orang yang pakaiannya rapi pakai jas dan dasi berkeliaran di jalan memunguti sampah. Aktivitas gomi zero ini diabadikan kemudian di tempel di papan pengumuman agar semangat gomi zero tidak pernah luntur.

3. Masyarakat Juga Tidak Mau Kalah

Kesadaran akan kebersihan dan pengelolaan sampah di Jepang sangat tinggi sekali. Hasilnya begitu dasyat, dari lingkungan tempat tinggal, jalan jalan, stasiun, taman, daerah aliran sungai sampai pusat kota terlihat bersih dan cantik sekali. Pertama kali datang ke Jepang saya heran sendiri dikemanakan sampah sampahnya? Kok bersih sekali. Setelah sekian lama saya jadi tahu tentang pengelolaan sampah di Jepang dimana semua unsur masyarakat aktif kerja bakti membersihkan lingkungannya secara rutin. Saya sendiri saat ini tinggal di semacam apartemen milik pemerintah Jepang dan tiga bulan sekali secara rutin melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar apartemen. Sistem denda diberlakukan apabila tidak ikut kerja bakti yaitu denda sebesar 2000 yen atau sekitar 2oo ribu rupiah plus rasa tidak enak dengan tetangga jika sampai tidak nongol ikut kerja bakti.

4. Regulasi Yang Tokcer Dari Pemerintah Jepang

Poin keempat yaitu regulasi ini sangat vital bagi pengelolaan sampah di Jepang. Karena jika tidak ada regulasi yang hebat pengelolaan sampah di Jepang tidak akan berjalan dengan baik. Regulasi yang bersifat menyeluruh diatur oleh pemerintah pusat, sedangkan yang bersifat teknis  diatur oleh pemerintah daerah. Bagaimana contoh nyata dari regulasi tentang pengelolaan sampah di Jepang? Akan coba saya bahas satu per satu.

a. Jadwal Membuang Sampah Per Tahun Yang Jelas

Jadwal membuang sampah di Jepang diterbitkan oleh masing masing pemerintah daerah setahun sekali berlaku dari bulan April sampai Maret tahun berikutnya. Masing masing daerah memiliki jadwal yang berbeda beda sehingga tidak akan tabrakan.  Jadwal ini sangat penting karena menjadi salah satu patokan dalam membuang sampah di Jepang. Jangan sampai salah hari karena tidak akan diangkut. Misalnya saja hari senin jadwalnya membuang sampah yang bisa dibakar, ya harus membuang sampah jenis itu. Jika membuang jenis lain misalnya jenis sampah plastik bisa bisa petugas tidak akan mengangkutnya. Akhirnya numpuk dan mengganggu pemandangan.




b. Pembagian Jenis Sampah Yang Detil

Pembagian jenis sampah dijelaskan bersamaan dengan jadwal membuang sampah dengan pembagian yang sangat detil bahkan kadang membingungkan. Orang Jepang sendiri juga berpendapat pembagian sampah kadang kadang membingungkan dan cenderung ribet. Seingat saya sampah dibagi menjadi sampah rumah tangga yang bisa dibakar, plastik, koran, kertas, botol, kaca, besi dan sampah campuran yang tidak bisa dibakar. Untuk jenis sampah tertentu dikenakan biaya misalnya saja sampah televisi sekitar 1000 yen atau 100 ribu rupiah, kulkas sekitar 3000 yen atau 300 ribu rupiah dan sampah mobil bisa mencapai 10.000 yen atau sekitar 1 juta rupiah. Soal pembagian jenis sampah ini saya punya pengalaman tersendiri. Di apartemen sebelumnya saya tidak terlaku menghiraukan aturan tentang pemisahan antara sampah dapur yang bisa dibakar dengan sampah plastik. Suatu ketika saya dapat surat teguran dari pemerintah daerah kalau pengelolaan sampah saya jelek dan campur aduk. Didalam surat itu dijelaskan tentang aturan pengelolaan sampah, call center jika tidak mengerti dan hukuman berupa denda jika tidak mematuhi. Setelah dapat surat tersebut pembagian sampah saya perhatikan sekali karena takut kena denda hehehe.

c. Lokasi Tempat Buang Sampah

Lokasi tempat membuang sampah juga diatur per daerah. Misalnya daerah A tempat buang sampahnya di B, daerah C tempat buangnya di D dan seterusnya. Tidak bisa sembarangan. Jangan sekali kali membuang sampah di wilayah lain karena akan kena teguran jika ketahuan oleh orang di daerah tersebut. Dilarang keras membuang sampah bukan di tempatnya, misalnya saja pinggir jalan, sungai atau tempat tempat kosong. Soal lokasi buang sampah ini ada cerita yang menarik dari kenshusei atau trainer di daerah Hamamatsu, Shizuoka. Cerita begini, ada kenshusei yang belum lama datang ke Jepang jadi belum tahu tentang aturan buang sampah. Suatu saat mereka melihat orang Jepang membuang sampah di jurang yang biasa mereka lewati ketika kerja. Karena melihat orang Jepang membuang sampah di jurang tersebut mereka ikut ikutan membuang sampah disana. Setelah 2-3 minggu membuang sampah dijurang tersebut, tiba tiba rumah mereka didatangi polisi terus semuanya dibawa ke kantor polisi untuk diinterogasi. Polisi tahu siapa yang membuang sampah di jurang tersebut karena mereka menemukan tagihan telepon di dalam sampah. Di tagihan telepon tertulis nama dan alamat sehingga mereka ditangkap dan di interogasi. Setelah diinterogasi habis habisan dan dijamin oleh perusahaan akhirnya mereka bisa bebas. Ngeri khan hehehe.

d. Warna Plastik Tempat Sampah Yang Berbeda

Setiap daerah menerbitkan kantong plastik yang warnanya berbeda beda dan tertulis nama daerahnya. Ditempat saya sampah rumah tangga yang bisa dibakar kantong plastiknya berwarna hijau, sampah plastik berwarna merah dan kerta berwarna kuning. Kantong plastik didaerah tempat tinggal saya hanya berlaku di daerah saya. Jika dibuang di daerah lain tidak akan diangkut oleh petugas. Jadi jangan sampai salah dari pada ribet kena masalah.

e. Fasilitas Pengelohan Sampah Yang Lengkap
Clean Center Tempat Pengolahan Sampah Di Jepang 
Fasilitas pengolahan sampah di Jepang terkenal dengan istilah Kurin Senta atau Clean Center. Pengolahan sampah disini kalau di Indonesia kita kenal dengan istilah Tempat Pembuangan Akhir atau TPA. Tapi ada perbedaan yang mencolok antara TPA di Indonesia dan di Jepang. TPA di Indonesia identik dengan sampah yang jumlahnya menggunung dan baunya hebat sekali. Sedangkan di Jepang yang namanya TPA bentuknya kayak gedung perkantoran yang punya tower. Jadi bagus dan jauh dari kesan jorok. Lingkungan sekitar juga tidak akan protes karena memang tidak mengeluarkan bau tidak sebab.  Kenapa kok tidak bau? Karena sampah yang dikumpulkan diproses sesuai dengan jenis sampahnya. Untuk sampah rumah tangga dibakar sedangkan sampah jenis lainnya didaur ulang untuk dijadikan produk lain. Jadi boleh dikatakan tidak ada yang tersisa karena semua diproses lebih lanjut.

Begitulah kira kira pengelolaan sampah di Jepang menurut bahasa saya. Hasilnya benar benar luar biasa, Jepang bisa menjadi salah satu negara terbersih di dunia. Semoga saja semakin banyak pelajar pelajar kita yang belajar mengenai pengelolaan sampah di Jepang sehingga suatu saat bisa diterapkan di Indonesia. Amin.

Sunday 23 September 2012

10 cara mudah untuk menyelamatkan Bumi

Menyelamatkan bumi ternyata lebih mudah dari yang kau pikirkan. Tiap hal kecil yang kamu  lakukan dapat mengurangi gas greenhouse dan mengurangi dampak buruk pada lingkungan. Peduli pada lingkungan itu bukan hanya kewajiban – tapi adalah hak tiap orang. Maka dari pada itu, Earth Heros akan memberi 10 hal yang dapat kamu lakukan untuk menolong bumi.

1. Perhatikan pengunaan air
Suatu hal kecil dapat membuat perubahan besar. Tiap detik kau mematikan air ketika kau menggosok gigi, itu adalah langkah yang bagus. Toiletmu bocor? Kamu mungkin menghamburkan 200  galon air per hari. Lebih baik Minum air isi ulang daripada air botol kemasan.

2. Tinggalkan mobilmu di rumah.
Kalau kamu dapat meninggalkannya selama 2 hari tiap minggu, kamu akan mengurangi gas rumah kaca rata-rata 1590 pound tiap tahunnya.

3. Berjalan atau kendarai sepedamu untuk bekerja, sekolah, atau kemanapun yang kamu inginkan.
Kamu dapat mengurangi gas rumah kaca sekaligus meningkatkan kesehatanmu. Kalau itu tidak memungkinkan, kamu bisa menggunakan kendaraan umum ataupun kereta api. tiap berkurangnya 1 mobil di jalan raya, membuat suatu perubahan.



4. Daur ulang
Kamu dapat mengurangi polusi dengan mendaur ulang kaleng soda. Kalau kamu coba membandingkan 2 produk, pilihlah yang paling sederhana dalam packaging. 

5. Kompos
Pikirkanlah berapa banyak sampah yang kamu hasilkan dalam setahun. Rubahlah sampah basah menjadi pupuk kompos, selain mengurangi jumlah sampah itu juga dapat menghasilkan pupuk alami yang bagus. Pengkomposan lebih mudah dari yang kau pikirkan.

6. Rubah lampu bohlam mu
Compact fluorescent light bulbs (CFLs) bertahan lebih lama daripada lampu bohlam biasa. Kalau kamu berbelanja peralatan listrik, carilah produk ENERGY STAR, yang mana telah mengikuti EPA dan U.S Departement petunjuk pengunaan energi. Pada tahun 2006, program ENERGY STAR menghemat energi sebanyak yang diambil 25 juta mobil dan menyimpan 25 juta dolar.

7. Buat rumahmu lebih hemat energi
Bersihkan penyaring udaramu sehingga sistemnya tak terlalu bekerja keras. 

8. Peliharalah mobilmu. 
Dengan keadaan mobil yang optimal, bisa menghemat bahan bakar, dan mengurangi polusi juga.

9. Pintar berkendara
Pelan-pelan saja, cukup dengan kecepatan 60 mils per jam atau dengan kecepatan 70 mph ketika di tol. Dengan melakukan hal tersebut kau akan menghemat 4 mil per galon. Mengemudi dengan kecepatan tinggi dan mengerem dengan keras dapat memboroskan penggunaan bensin!

10. Matikan lampu ketika kamu tinggalkan ruangan dan cabut steker perabotan elektronik ketika kau tidak menggunakannya
Meskipun itu hanya sedetik, itu tetap mengambil sejumlah kilowat listrik. Dan beberapa perabotan listrik meskipun dimatikan tetap akan menyerap listrik, so lebih baik unplug aja stekernya


10 Karya Daur Ulang Terunik di Dunia!


Seni Daur Ulang dewasa ini menjadi semakin populer di dunia untuk menyadarkan pentingnya daur ulang ekstrem. Banyak seniman menemukan cara-cara luar biasa dan kreatif untuk mengubah sampah menjadi harta karun.

Seni Daur Ulang, merupakan kontribusi yang luar biasa tidak hanya pada dunia seni tetapi untuk dunia itu sendiri. Seniman yang menggabung-gabungkan benda daur ulang ke dalam karya seni mereka hingga berhasil menghemat jutaan benda yang tadinya terbuang sia-sia, memenuhi tanah dan mencemari bumi.


Inilah 10 karya seni daur ulang yang tidak dalam urutan tertentu, karena masing-masing dari mereka memancarkan keunggulan yang menakjubkan dengan cara mereka sendiri





Bike Arch
Bahan Utama: Sepeda
Seniman: Mark Grieve & Ilana Spector

Gerbang daur ulang yang menakjubkan ini, diciptakan oleh seniman Mark Grieve dan Ilana Spector, Dimulai beberapa tahun yang lalu di Black Rock Desert, NV. Konsep kreatif berasal dari tugas yang diberikan kepada Mark Grieve untuk menciptakan sebuah pintu masuk ke wilayah di mana banyak orang memarkir sepeda mereka. Black Rock Desert, rumah tahunan Burning Man Proyek, adalah tempat sempurna untuk menyelesaikan tugas mereka


Moby the Frog
Bahan Utama: Telepon Genggam
Seniman: Anthony Wilson

Moby the Frog diciptakan oleh seniman asal Inggris, Anthony Wilson. Anthony memulai debut seni daur ulang di WWT London Wetland Center for The Love London Recycled Sculpture yang diluncurkan pada 4 Juni 2009. Karya seni kreatif terutama dibuat dari ponsel daur ulang yang disumbangkan oleh perusahaan besar yang disebut Regenersis. Ide kreatif Wilson juga memiliki tujuan yang indah untuk mempromosikan kampanye untuk mendaur ulang ponsel.


All American Girl
Bahan Utama: Formulir Pajak & Surat-Surat Bekas
Seniman: Sandhi Schimmel Gold

Seniman asal Amerika, Sandhi Schimmel telah menguasai seni mengubah limbah kertas yang tak terpakai menjadi mosaik yang unik yang sangat indah. Bahan-bahan limbah kertas yang termasuk dalam mosaiknya yaitu: kertas menu, surat bekas, kartu ucapan, iklan brosur, dan banyak lagi. Dia menyatukan berbagai surat kabar, gambar dan teks, untuk membentuk potret yang tidak seperti apapun yang pernah Anda lihat! Tujuannya adalah menciptakan potret yang unik sambil membantu lingkungan dengan menggunakan kembali benda-benda tak terpakai yang sering dibuang begitu saja. Koleksi karya seni Schimmel tidak hanya benar-benar menakjubkan tapi 100% ramah lingkungan


Polar Bears
Bahan Utama: Kantung Plastik
Seniman: Tone Holmen

Ide kreatif Polar Bears pertama kali dipamerkan di Kebun Binatang London pada tanggal 8 Agustus 2008. Sang pembuat, Tone Holmen adalah seorang seniman asal Norwegia yang bekerja membahas perubahan iklim, peta, geografi dan bentang alam. Holmen mengatakan bahwa tema untuk karya seni nya adalah, 'perubahan iklim dan bagaimana hal itu mempengaruhi bumi kita'. Dia memiliki minat khusus untuk daerah kutub dan mencairnya es serta gletser.


Patchwork Dog
Bahan Utama: Mainan
Seniman: Robert Bradford

Robert Bradford dikenal sering menggunakan mainan anak-anak dalam karyanya, yang kebanyakan ditemukan di penjualan garasi. Dia menggunakan mainan daur ulang untuk membuat kesan menyenangkan dan unik. Desain kreatif Bradford telah sukses di kelas internasional. Dia mulai menciptakan karya ini kembali pada tahun 2004. inspirasinya berawal dari sebuah kotak mainan anak-anak yang berada di sampingnya ketika Ia duduk di ruang kerjanya. Beberapa karya seni kreatif mencakup sampai 3.000 mainan digunakan untuk pembuatan sebuah karya. Bahkan beberapa hasil karya Bradford telah terjual hingga $ 19.000.


Very Hungry God
Bahan Utama: Beragai Perkakas Dapur
Seniman: Subodh Gupta

Seni patung daur ulang kreatif ini dibangun pada tahun 2006 oleh Subodh, sorang seniman India. Gupta mendapat inspirasi dari masa kecilnya, Ia sangat suka untuk memasukkan benda akrab dari masa kecilnya. Patung tengkorak raksasa ini diciptakan dari peralatan dapur stainless steel, memang cara yang mengagumkan untuk membangun seni daur ulang yang kreatif



Snowman

Citra ukuran hidup manusia salju ini didaur ulang diambil beberapa tahun yang lalu di Santa Claus Parade di Ontario. Ini dibangun oleh pusat penitipan anak lokal dan dibuat dari kotak kosong Oscar Mayer kosong dan sampah dari Paket Kool Aide. Ide yang mengagumkan untuk menggabungkan makan siang anak-anak menggunakan produk-produk daur ulang, khususnya yang disusun oleh sebuah tempat penitipan anak. Selain itu, ini bagian yang unik adalah cara kreatif untuk mengajari anak-anak untuk mendaur ulang.


Forevertron
Bahan Utama: Besi Tua
Seniman: Tom Every

Tom Every, yang dikenal juga sebagai Dr Evermor, tidak hanya membangun sebuah patung dari bahan daur ulang tetapi seluruh taman. Seni daur ulang luar biasa ini dibangun dari sisa-sisa besi tua yang berusia sampai 100 tahun, termasuk didalamnya komponen bersejarah seperti ruang dekontaminasi dari misi luar angkasa Apollo.

Ia menghabiskan lebih dari 10 tahun mengumpulkan berbagai potongan-potongan besi tua. Pada tahun 1983 ia mulai membangun Forevertron, selain mnampilkan taman juga termasuk seni lainnya termasuk serangga raksasa dan simfoni burung. Forevertron sendiri berdiri setinggi 50 kaki, lebar 120 kaki, 60 meter dan berat 320 ton. Hal ini benar-benar suatu pemandangan yang menakjubkan untuk dilihat. Taman ini terletak di Wisconsin off Highway 12 di North Freedom, dekat danau Devil's .


RoboMan
bahan utama: Suku cadang motor
seniman: Robosteel

Robosteel adalah perusahaan desain yang menciptakan karya seni luar biasa dari daur ulang mobil, motor, dan pesawat. Robosteel didekati oleh carole nash international motor dan scooter show untuk menciptakan kehidupan patung yang 100% terbuat dari bagian-bagian sepeda motor. Patung seni daur ulang luar biasa dan kreatif, motor cycle man aka roboman, berdiri setinggi lebih dari 6 kaki dan terdiri dari lebih dari 1000 bagian dari produsen sepeda motor seperti yamaha dan suzuki. Robosteel membutuhkan lebih dari 750 jam untuk membangun sebuah karya ini


Trash People
bahan utama: Komponen komputer & kaleng bekas
seniman: Ha schult

Penciptaan menakjubkan ini berasal dari seniman kreatif dan berani, Ha Schult. Trash people dibuat hingga berjumlah 1000 buah, yang semuanya dibangun dari kaleng aluminium, komponen komputer, dan plastik. Schult mulai menciptakan patung-patung berukuran sebenarnya ini pada tahun 1996, butuh lebih dari 6 bulan dan 30 asisten untuk menyelesaikan proyek luar biasa ini.

Schult membuat keputusan untuk menampilkan koleksi tokoh-tokoh seni daur ulang pada perjalanan di dunia dan menunjukkannya di lokasi-lokasi yang terkenal. Untuk saat ini, mereka telah ditampilkan lebih dari selusin lokasi termasuk Piramida Mesir, Tembok Besar China, La Grande Arche di Paris, New York dan masih banyak lagi.

Ide-ide kreatif Schult yang berasal dari tanggapannya terhadap isu-isu kontemporer. Karyanya berdiri untuk membuat pernyataan dan dilengkapi dengan pesan. Koleksi perjalanan seni daur ulang adalah ungkapan berani dan kreatif yang secara fisik memungkinkan dunia untuk melihat jumlah limbah yang mereka hasilkan, sebuah pesan yang baik, kuat, dan jelas


Mudah-mudahan, ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua, sebuah pengingat bahwa hal-hal besar berasal dari daur ulang dan merupakan bagian kita untuk menyelamatkan planet bumi yang kita diami selama ini






RECYCLE : Rubah plastik jadi Tas Cantik!


Tiap rumah pasti menghasilkan limbah rumah tangga berupa sampah. Baik itu sampah organik atau sampah anorganik yang harus kita pilah-pilah sebelum dibuang di tempat pembuangan sampah sementara.

Maka sudah selayaknya tiap rumah dilengkapi tempat sampah sesuai dengan jenisnya. Sampah organik seperti sisa daun atau sayuran bisa di tempatkan di bak sampah berwarna hijau, kelak sampah dari bak ini dipilah lagi untuk diolah  menjadi pupuk kompos.

Sampah anorganik seperti kertas, kayu dan plastik ditempatkan di bak sampah berwarna kuning yang kelak bisa dipilah untuk didaur ulang menjadi aneka kerajinan tangan. Sampah anorganik berbahaya seperti pecahan kaca, botol bekas, paku, isi hekter dan benda-benda tajam lainnya di simpan di bak sampah berwarna merah.

Salah satu sampah dari bak sampah berwarna kuning diantaranya kertas untuk dijadikan kertas daur ulang sebagai bahan dasar pembuatan kerajinan seperti kartu undangan, kotak cendera mata, bingkai photo dan lain-lain. Kemudian sampah plastik juga bisa di daur ulang menjadi tas, jas hujan dan aneka kerajinan tangan lainnya yang bermanfaat. 

Kali ini kita akan mencoba membuat tas dari plastik bungkus kopi, penasaran, simak yuk!

Pertama: 
Siapkan satu bekas bungkus kopi instan merek apa saja. Potong menjadi dua bagian selebar 4 cm. 


Ke dua:
Potongan bekas bungkus kopi selebar 4 cm tersebut di lipat ke arah dalam sepanjang 1 cm di kedua sisinya sehingga menghasilkan pita plastik selebar 2 cm. Buat pita seperti ini sebanyak minimal 1000 buah dari 500 bungkus bekas kopi instan.


Ke tiga:
Ambil 4 buah pita dan anyam seperti membuat baling-baling. 


Ke empat: 
Pada baling-baling yang sudah terbentuk selanjutnya tambahkan pita lainnya satu-persatu dan jangan lupa membuat sudut tegak vertikal agar bisa dianyam ke arah atas. Bila proses ini diabaikan maka anyaman hanya akan berbentuk seperti tikar saja dan tidak berupa keranjang. Atur lebar dan tinggi anyaman sesuai kebutuhan.



Ke lima:
Setelah keranjang atau tas cantik Anda selesai, bagian dalam tas dapat ada beri lapis dari kain perca agar tidak bolong-bolong atau biarkan seperti itu supaya tetap orsinil dan antik.


Hentikan Pencemaran Air Laut!


Pencemaran laut merupakan suatu peristiwa masuknya material pencemar seperti partikel kimia, limbah industri, limbah pertanian dan perumahan, ke dalam laut, yang bisa merusak lingkungan laut. Material berbahaya tersebut memiliki dampak yang bermacam-macam dalam perairan. Ada yang berdampak langsung, maupun tidak langsung.


Sebagian besar sumber pencemaran laut berasal dari daratan, baik tertiup angin, terhanyut maupun melalui tumpahan. Salah satu penyebab pencemaran laut adalah kapal yang dapat mencemari sungai dan samudera dalam banyak cara. Misalnya melalui tumpahan minyak, air penyaring dan residu bahan bakar. Polusi dari kapal dapat mencemari pelabuhan, sungai dan lautan. Kapal juga membuat polusi suara yang mengganggu kehidupan organisme perairan, dan air dari balast tank yang bisa mempengaruhi suhu air sehingga menganggu kenyamanan organisme yang hidup dalam air.


Bahan pencemar laut lainnya yang juga memberikan dampak yang negatif ke perairan adalah limbah plastik yang bahkan telah menjadi masalah global. Sampah plastik yang dibuang, terapung dan terendap di lautan. Sejak akhir Perang Dunia II, diperkirakan 80 persen sampah plastik terakumulasi di laut sebagai sampah padat yang mengganggu eksositem laut.  Massa plastik di lautan diperkirakan yang menumpuk hingga seratus juta metrik ton. Kondisi ini sangat berpengaruh buruk, dan sangat sulit terurai oleh bakteri. Sumber sampah plastik di laut juga berasal dari Jaring ikan yang sengaja dibuang atau tertinggal di dasar laut.

Limbah kimia yang bersifat toxic (racun) yang masuk ke perairan laut akan menimbulkan efek yang sangat berbahaya. Kelompok limbah kimia ini terbagi dua, pertama kelompok racun yang sifatnya cenderung masuk terus menerus seperti pestisida, furan, dioksin dan fenol. Terdapat pula logam berat, suatu unsur kimia metalik yang memiliki kepadatan yang relatif tinggi dan bersifat racun atau beracun pada konsentrasi rendah. Contoh logam berat yang sering mencemari  adalah air raksa, timah, nikel, arsenik dan kadmium.


Ketika pestisida masuk ke dalam ekosistem laut, mereka segera diserap ke dalam jaring makanan di laut. Dalam jaring makanan, pestisida ini dapat menyebabkan mutasi, serta penyakit, yang dapat berbahaya bagi hewan laut, seluruh penyusun rantai makanan termasuk manusia. Racun semacam itu dapat terakumulasi dalam jaringan berbagai jenis organisme laut yang dikenal dengan istilah bioakumulasi. Racun ini juga diketahui terakumulasi dalam  dasar perairan yang berlumpur. Bahan-bahan ini dapat menyebabkan mutasi keturunan dari organisme yang tercemar serta penyakit dan kematian secara massal seperti yang terjadi pada kasus yang terjadi di Teluk Minamata.

Bahan kimia anorganik lain yang bisa berbahaya bagi ekosistem laut adalah nitrogen, dan fosfor. Sumber dari limbah ini umumnya berasal dari sisa pupuk pertanian yang terhanyut kedalam perairan, juga dari limbah rumah tangga berupa detergent yang banyak mengandung fosfor. Senyawa kimia ini dapat menyebabkan eutrofikasi, karena senyawa ini merupakan nutrien bagi tumbuhan air seperti alga dan phytoplankton. Tingginya konsentrasi bahan tersebut menyebabkan pertumbuhan tumbuhan air ini akan meningkat dan akan mendominasi perairan, sehingga menganggu organisme lain bahkan bisa mematikan.

Muara merupakan wilayah yang paling rentan mengalami eutrofikasi karena nutrisi yang diturunkan dari tanah akan terkonsentrasi. Nutrisi ini kemudian dibawa oleh air hujan masuk ke lingkungan laut, dan cendrung menumpuk di muara. The World Resources Institute telah mengidentifikasi 375 hipoksia (kekurangan oksigen) wilayah pesisir di seluruh dunia. Laporan ini menyebutkan kejadian ini terkonsentrasi di wilayah pesisir di Eropa Barat, Timur dan pantai Selatan Amerika Serikat, dan Asia Timur, terutama di Jepang. Salah satu contohnya adalah meningkatnya alga merah secara signifikan (red tide) yang membunuh ikan dan mamalia laut serta menyebabkan masalah pernapasan pada manusia dan beberapa hewan domestik. Umumnya terjadi saat organisme mendekati ke arah pantai.


Lautan biasanya menyerap karbon dioksida dari atmosfer. Karena kadar karbon dioksida atmosfer meningkat, lautan menjadi lebih asam. Potensi peningkatan keasaman laut dapat mempengaruhi kemampuan karang dan hewan bercangkang lainnya untuk membentuk cangkang atau rangka. Kehidupan laut dapat rentan terhadap pencemaran kebisingan atau suara dari sumber seperti kapal yang lewat, survei seismik eksplorasi minyak, dan frekuensi sonar angkatan laut. Perjalanan suara lebih cepat di laut daripada di udara.
Hewan laut, seperti paus, cen­derung memiliki penglihatan lemah, dan hidup di dunia yang sebagian besar ditentukan oleh informasi akustik. Hal ini berlaku juga untuk banyak ikan laut yang hidup lebih dalam di dunia kegelapan. Dilaporkan bahwa antara tahun 1950 dan 1975, ambien kebisingan di laut naik sekitar sepuluh desibel (telah meningkat sepuluh kali lipat). Jelas sekarang bahwa sumber pencemaran sangat bervariasi. Tidak hanya dari hal-hal yang menurut kita hanya bisa dilakukan oleh industri besar, namun juga bisa disebabkan oleh aktiftas harian kita.

Pencemaran Laut Indonesia Memprihatinkan

Tingkat pencemaran lingkungan laut Indonesia masih tinggi, ditandai antar lain dengan terjadinya eutrofikasi atau meningkatnya jumlah nutrisi disebabkan oleh polutan. “Nutrisi yang berlebihan tersebut, umumnya berasal dari limbah industri, limbah domestik seperti deterjen, maupun aktivitas budidaya pertanian di daerah aliran sungai yang masuk ke laut,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kelautan dan Perikanan (Pusdatin KKP), Soen`an H. Poernomo.

Pencemaran di laut bisa pula ditandai dengan meningkatnya pertumbuhan fitoplankton atau algae yang berlebihan dan cenderung cepat membusuk.  Kasus-kasus pencemaran di lingkungan laut, yang disebut red tide itu, antara lain terjadi di muara-muara sungai, seperti di Teluk Jakarta tahun 1992, 1994, 1997, 2004, 2005, 2006.

Di Ambon terjadi pada tahun 1994 dan 1997, di perairan Cirebon-Indramayu tahun 2006 dan 2007, Selat Bali dan muara sungai di perairan pantai Bali Timur tahun 1994, 1998, 2003, 2007, dan di Nusa Tenggara Timur tahun 1983, 1985, 1989.  Meski kerap terjadi, inventarisasi terjadinya red tide di Indonesia sampai saat ini masih belum terdata dengan baik, termasuk kerugian yang dialami. “Mungkin kurangnya pendataan red tide ini disebabkan oleh kejadiannya yang hanya dalam waktu singkat,” katanya. Karena itu untuk menanggulangi red tide sebagai bencana, beberapa lembaga Pemerintah dan institusi pendidikan telah melakukan penelitian meskipun masih dilakukan secara sporadis.

Secara umum, kerugian secara ekonomi akibat dari red tide ini, adalah tangkapan nelayan yang menurun drastis, gagal panen para petambak udang dan bandeng, serta berkurangnya wisatawan karena pantai menjadi kotor dan bau oleh bangkai ikan. Efek terjadinya red tide juga ditunjukkan penurunan kadar oksigen serta meningkatnya kadar toksin yang menyebabkan matinya biota laut, penurunan kualitas air, serta tentunya menganggu kestabilan populasi organisme laut.

“Akibat lautan tertutup dengan algae pada saat berlimpah, maka matahari sulit untuk menempuh ke dasar laut dan pada akhirnya menyebabkan berkurangnya kadar oksigen dalam laut,” katanya. Selain itu, sebagian algae juga mengandung toksin atau racun yang dapat menyebabkan matinya ikan dan mengancam kesehatan manusia bahkan menyebabkan kematian apabila mengkonsumsi ikan yang mati tersebut. “Tanpa adanya limbah, sebagai fenomena alam sesungguhnya meningkatnya pertumbuhan algae ini sangat jarang terjadi,” katanya.

Sementara Slamet Daryoni dari Walhi Jakarta mengatakan bahwa pencemaran berat terutama di kawasan laut dekat muara sungai dan kota-kota besar. Selain karena polusi yang berasal dari limbah industri yang berlebihan, pencemaran  laut juga disebabkan oleh ekploitasi minyak dan gas bumi di lautan. Namun yang paling penting adalah akibat kebijakan dan perhatian pemerintah yang sangat kurang terhadap kelautan di Indonesia.

Selanjutnya Slamet Daryoni menjelaskan bahwa di sisi lain, tingkat pencemaran di beberapa kota termasuk di Jakarta sudah sangat memprihatinkan, sebagai contoh, adalah karena ada kaitan dengan kebijakan yang tidak berpihak kepada lingkungan. Di perairan Teluk Jakarta saja, kondisi cemar beratnya sudah mencapai 62 pesen. Padahal ini terjadi di Jakarta, pusat pemerintahan, pusat kebijakan. Terlebih lagi ketika pemerintah membuat kebijakan mengenai hal ini di tahun 2007. Lalu mengenai sungai, DKI Jakarta memiliki tiga sungai. Pencemaran dalam konteks cemar beratnya kini mencapai 94 persen.

Slamet Daryoni juga menjelaskan mengenai kegiatan ekplorasi gas dan minyak yang berdekatan dengan laut. Sisa pembuangannya dibuang di lautan. Misalnya kita lihat kembali kasus Minahasa yang mengakibatkan warga mengalami sakit yang luar biasa akibat arsen, mercuri dan zat kimia lainnya.

Lapisan Ozon semakin menipis!


Sinar ultraviolet yang berhasil mencapai permukaan bumi telah berkurang intesitasnya dibandingkan sebelum mencapai permukaan bumi. Hal ini karena bumi diselubungi oleh gas ozon (O3) di lapisan stratosfer. Gas ozon berfungsi sebagai tameng bumi dari radiasi sinar ultraviolet dan juga sinar kosmik. Akhir-akhir ini di stratosfer terutama di atas kutub selatan terbentuk 'lubang ozon'. Lalu bagaimana ceritanya sehingga ozon bisa berlubang?


Penyebab Ozon Berlubang

Ozon adalah lapisan gas yang terletak kurang lebih 15 Km di atas permukaan bumi. Dalam kondisi normal, ozon tidak akan pernah habis karena ada daur ozon yang akan menjaga kelestariannya. Jadi senyawa yang merupakan hasil gandengan 3 atom O ini, saat terkena sinar ultraviolet akan terurai menjadi oksigen (O2) dan O*. Selanjutnya oksigen yang terbentuk pada proses ini juga akan terurai menjadi 2 O*.  Si O* inilah yang menjadi komponen kunci penjaga keberlangsungan ozon. Saat dia bereaksi dengan O2 dari udara (udara sebagian besar terdiri dari O2 dan N2) akan terbentuk kembali ozon. Dan amanlah bumi tercinta ini. Akan tetapi apabila di udara terdapat komponen khlorin, maka O* akan bereaksi dengan khlorin membentuk ClO. Dan daur ozon akan terputus sampai di sini. Jadi ozon baru tidak akan terbentuk lagi digantikan oleh ClO. Bila proses ini terjadi terus menerus, ozon di stratosfer akan semakin menipis hingga pada suatu ketika hilang. Pada kondisi inilah, ozon dinyatakan berlubang.


Lantas darimana datangnya khlorin ? Hair spray, parfum dan segala turunan produk aerosol yang menggunakan metode semprot, apabila ditemukan khlorin sebagai salah satu komponennya merupakan penyumbang khlorin bagi udara. Selain itu juga  refrigerant yang masih menggunakan CFC (Chloro Fluoro Carbon) termasuk senyawa donatur, bahkan inilah yang disebut-sebut sebagai donatur utama. Bagaimana tidak, penggunaan sistem refrigerasi di industri dan juga di kehidupan sehari-hari ibarat kebutuhan komplemen yang tak terelakkan.

Dampak Ozon Berlubang
Para ahli meneliti tentang lapisan ozon.  Didapatkan bukti ilmiah yang menyebutkan untuk setiap 10 persen penipisan lapisan ozon akan terjadi kenaikan radiasi ultraviolet B sebesar 20 persen. Setiap makhluk hidup dan benda mati yang terkena paparan radiasi yang berlebih akan merasakan dampak negatif, diantaranya :
" Pada manusia akan menimbulkan penyakit kanker kulit, katarak mata, dan mengurangi daya tahan tubuh terhadap semua penyakit infeksi
" Hujan asam
" Peningkatan gangguan saluran pernafasan
" Global warming
" Fotosintesis tumbuhan tak baik sehingga menyebabkan gagal panen.
" Tanaman menjadi kerdil dan pertumbuhannya lambat.
" Plankton dan hewan laut musnah
" Kepiting, udang, ikan akan mati
" Bangunan yang terpapar UV-B akan rusak


Cara mencegah lapisan Ozon berlubang
Kerusakan lapisan ozon sangat membahayakan bagi keberlangsungan kehidupan makhluk hidup di dunia. Baik manusia, hewan, tumbuhan, maupun benda-benda akan terkena dampak negatifnya ketika ozon menipis. lalu apa yang bisa kita lakukan unutuk mencegah lapisan ozon berlubang ?
" Memilih kulkas yang tidak mengandung CFC
" Tidak menggunakan AC secara berlebihan. Matikan AC bila cuaca tidak terlalu panas
" Jangan terlalu sering membuka tutup kulkas. Ketika pintu kulkas sering dibuka tutup, gas freon yang didalamnya akan sering terpakai dan pengunaannya akan semakin tinggi.
" Hentikan menggunakan spray atau parfum
" Jangan terlalu sering menggunakan pembuat busa plastik (foam). Semakin banyak pabrik yang memproduksinya, lapisan ozon akan terkena dampaknya.

UPAYA INDONESIA

Indonesia telah menjadi negara yang turut menandatangani Konvensi Vienna maupun Protokol Montreal sejak ditetapkannya Keputusan Presiden No 23 Tahun 1992. Berdasarkan Keputusan Presiden itu, Indonesia juga punya kewajiban untuk melaksanakan program perlindungan lapisan ozon (BPO) secara bertahap.


Secara nasional Indonesia telah menetapkan komitmen untuk menghapus penggunaan BPO (Bahan Perusak Lapisan Ozon) pada akhir tahun 2007, termasuk menghapus penggunaan freon dalam alat pendingin pada tahun 2007. Untuk mencapai target penghapusan CFC pada tahun 2007, Indonesia telah menyelenggarakan beberapa program. Dana untuk program penghapusan CFC diperoleh dalam bentuk hibah dari Dana Multilateral Montreal Protocol (MLF), di mana UNDP menjadi salah satu lembaga pelaksana. Dengan dukungan dari UNDP, Indonesia telah melaksanakan 29 proyek investasi tersendiri di sektor busa dan 14 proyek investasi tersendiri di sektor pendinginan.

Pekerjaan di kedua sektor ini telah membantu mengurangi produksi CFC Indonesia sebanyak 498 ton metrik dan 117 ton metrik di masing-masing sektor.

Memang timbulnya penipisan lapisan ozon ini dipicu dari tingginya pemakaian CFC oleh negara-negara maju beberapa dekade yang lalu, namun guna menormalkan kembali kondisi ozon ini diperlukan kerja sama yang baik dari semua pihak. Baik negara maju maupun negara berkembang yang saat ini masih menginginkan penggunaan zat kimia buatan manusia tersebut dalam industrinya perlu melakukan tindakan yang diperlukan. Tindakan yang dapat kita lakukan saat ini demi memelihara lapisan ozon, misalnya mulai mengurangi atau tidak menggunakan lagi produk-produk rumah tangga yang mengandung zat-zat yang dapat merusak lapisan pelindung bumi dari sinar UV ini. Untuk itu, diperlukan upaya meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam program perlindungan lapisan ozon, pemahaman mengenai penanggulangan penipisan lapisan ozon, memperkenalkan bahan, proses, produk, dan teknologi yang tidak merusak lapisan ozon. Bila tidak, maka proses penipisan ozon akan semakin meningkat dan mungkin saja akan menyebabkan lapisan ini tidak dapat dikembalikan lagi ke bentuk aslinya.


Kenali Kode Plastik!


Tanda segitiga (recycle) yg biasanya ada di botol-botol plastik, baik minuman plastik biasa, shampo, botol bayi dan lain-lain, di sini akan dijelaskan arti dari simbol tersebut, efek samping dan dampaknya

1. PET — Polyethylene Terephthalate

Biasanya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan angka 1 di tengahnya dan tulisan PETE atau PET (polyethylene terephthalate). Biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya. Botol Jenis PET/PETE ini direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI, kenapa?Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker).
Di dalam membuat PET, menggunakan bahan yang disebut dengan antimoni trioksida, yang berbahaya bagi para pekerja yang berhubungan dengan pengolahan ataupun daur ulangnya, karena antimoni trioksida masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernafasan, yaitu akibat menghirup debu yang mengandung senyawa tersebut.

Terkontaminasinya senyawa ini dalam periode yang lama akan mengalami: iritasi kulit dan saluran pernafasan. Bagi pekerja wanita, senyawa ini meningkatkan masalah menstruasi dan keguguran, pun bila melahirkan, anak mereka kemungkinan besar akan mengalami pertumbuhan yang lambat hingga usia 12 bulan.

2. HDPE — High Density Polyethylene

Umumnya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan angka 2 di tengahnya, serta tulisan HDPE (high density polyethylene) di bawah segitiga.
Biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, kursi lipat, dan lain-lain.

HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya.

HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi.
Sama seperti PET, HDPE juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian, karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu.

3. V — Polyvinyl Chloride

Tertera logo daur ulang (terkadang berwarna merah) dengan angka 3 di tengahnya, serta tulisan V — V itu berarti PVC (polyvinyl chloride), yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur ulang.
Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol.
PVC mengandung DEHA yang dapat bereaksi dengan makanan yang dikemas dengan plastik berbahan PVC ini saat bersentuhan langsung dengan makanan tersebut karena DEHA ini lumer pada suhu -15oC.
Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.
Sebaiknya kita mencari alternatif pembungkus makanan lain yang tidak mengandung bahan pelembut, seperti plastik yang terbuat dari polietilena atau bahan alami (daun pisang misalnya).

4. LDPE — Low Density Polyethylene

Tertera logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE – LDPE (low density polyethylene) yaitu plastik tipe cokelat (thermoplastic/dibuat dari minyak bumi), biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol-botol yang lembek.

Sifat mekanis jenis plastik LDPE adalah kuat, agak tembus cahaya, fleksibel dan permukaan agak berlemak. Pada suhu di bawah 60oC sangat resisten terhadap senyawa kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong baik, akan tetapi kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen.
Plastik ini dapat didaur ulang, baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat, dan memiliki resistensi yang baik terhadap reaksi kimia.
Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.

5. PP — Polypropylene

Tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP – PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik, terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi.
Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap
Carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman.

6 . PS — Polystyrene

Tertera logo daur ulang dengan angka 6 di tengahnya, serta tulisan PS – PS (polystyrene) ditemukan tahun 1839, oleh Eduard Simon, seorang apoteker dari Jerman, secara tidak sengaja. PS biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lain-lain.
Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan.
Selain tempat makanan, styrene juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung.
Bahan ini harus dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur ulang. Pun bila didaur ulang, bahan ini memerlukan proses yang sangat panjang dan lama.
Bahan ini dapat dikenali dengan kode angka 6, namun bila tidak tertera kode angka tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (cara terakhir dan sebaiknya dihindari). Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga, dan meninggalkan jelaga.

7.Other

Other plastik yang menggunakan logo ini terbuat dari resin yang tidak termasuk ke enam golongan yang lainnya, atau terbuat dari lebih dari satu jenis resin dan digunakan dalam kombinasi multi-layer.

khusus plastik dengan kode 1, 3, 6, dan 7 ( polycarbonate), seluruhnya memiliki bahaya secara kimiawi. Ini tidah berarti bahwa plastik dengan kode yang lain secara utuh aman, namun perlu dipelajari lebih jauh lagi. Maka, jika kita harus menggunakan plastik, akan lebih aman bila menggunakan plastik dengan kode 2, 4, 5, dan 7 (kecuali polycarbonate) bila memungkinkan.

Bila tidak ada kode plastik pada kemasan tersebut, atau bila tipe plastik tidak jelas (misalnya pada kode 7, di mana tidak selamanya berupa polycarbonate), cara terbaik yang paling aman adalah menghubungi produsennya dan menanyakan mereka tentang tipe plastik yang digunakan untuk membuat produk tersebut.

TIPS MEMILIH PLASTIK
1. Cegah penggunaan botol susu bayi dan cangkir bayi (dengan lubang penghisapnya) berbahan polycarbonate, cobalah pilih dan gunakan botol susu bayi berbahan kaca, polyethylene, atau polypropylene. Gunakanlah cangkir bayi berbahan stainless steel, polypropylene, atau polyethylene. Untuk dot, gunakanlah yang berbahan silikon, karena tidak akan mengeluarkan zat karsinogenik sebagaimana pada dot berbahan latex.

2. Jika penggunaan plastik berbahan polycarbonate tidak dapat dicegah, janganlah menyimpan air minum ataupun makanan dalam keadaan panas.

3. Hindari penggunaan botol plastik untuk menyimpan air minum. Jika penggunaan botol plastik berbahan PET (kode 1) dan HDPE (kode 2), tidak dapat dicegah, gunakanlah hanya sekali pakai dan segera dihabiskan karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu. Bahan alternatif yang dapat digunakan adalah botol stainless steel atau kaca.

4. Cegahlah memanaskan makanan yang dikemas dalam plastik, khususnya pada microwave oven, yang dapat mengakibatkan zat kimia yang terdapat pada plastik tersebut terlepas dan bereaksi dengan makanan lebih cepat. Hal ini pun dapat terjadi bila kemasan plastik digunakan untuk mengemas makanan berminyak atau berlemak.

5. Bungkuslah terlebih dahulu makanan dengan daun pisang atau kertas sebelum dibungkus dengan plastik pembungkus ketika akan dipanaskan di microwave oven.

6. Cobalah untuk menggunakan kemasan berbahan kain untuk membawa sayuran, makanan, ataupun belanjaan dan gunakanlah kemasan berbahan stainless steel atau kaca untuk menyimpan makanan atau minuman

7. Cegah penggunaan piring dan alat makan plastik untuk masakan. Gunakanlah alat makan berbahan stainless steel, kaca, keramik, dan kayu.

8. Terapkan, sebarkan dan ajaklah setiap orang di lingkungan rumah, kantor, sekolah, kampus, dan di manapun untuk mengetahui informasi ini dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...